Saturday, 2 May 2015

Olah Nafas dan Meditasi by Karatedo Empty Hand



"Meditasi kesadaran," sering direkomen dasikan sebagai sebuah pencegah stres dan rasa sakit pada penyakit kronis, merupakan suatu latihan yang dirancang untuk memfokuskan perhatian seseorang, tidak memikirkan dan merasakan apa-apa seperti biasa yang terjadi, namun berusaha tenang tanpa menilai atau bertindak berdasarkan pikiran dan perasaan. Tujuannya untuk memperdalam kesadaran sekarang, menciptakan kemampuan memusatkan perhatian, dan mengultivasi emosi yang positif seperti belas kasih.
 
Bernapas adalah hal rutin yang biasa kita lakukan setiap hari . Napas adalah tanda dan bukti dari kehidupan kita , tidak ada kehidupan tanpa bernapas. Manusia bernapas secara otomatis.  Umumnya manusia bernapas dengan tarikan napas pendek-pendek sekitar 16 -20 kali permenit. 

Dalam kondisi biasa manusia hanya mempergunakan kurang lebih 20-30% dari kapasitas paru parunya untuk bernapas. Sebagian besar kapasitas paru paru dibiarkan menganggur tidak digunakan. Bagian paru paru yang tidak digunakan lama kelamaan bisa menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Agar paru paru tidak cepat menjadi rusak maka diperlukan latihan untuk merawat bagian yang sering tidak dipakai tersebut dengan olah raga dan senam pernapasan. 

Setiap saat ditubuh kita ada sel yang mati dan sel yang baru untuk menggantikan sel yang mati tersebut. Pembentukan sel baru membutuhkan oxigen yang cukup yang diambil dari paru paru. Sel yang mati dibuang melalui air seni, keringat dan kotoran lainnya. Sel yang baru tidak akan berfungsi dengan baik jika oxigen yang diperlukan tidak terpenuhi dengan cukup. 

Orang yang tidak terlatih umumnya bernapas pendek –pendek sekitar 16-20 kali permenit. Mereka hanya menggunakan sekitar 20-30 % paru parunya untuk bernapas. Sedangkan orang yang terlatih dengan baik umumnya bernapas panjang sekitar 4-6 kali permenit. Mereka menggunakan seluruh kapasitas paru parunya secara maksimal, sehingga suplai oxigen keseluruh tubuhnya dapat dipenuhi dengan baik.

SENI PERNAFASAN

Bernapas merupakan seni tersendiri yang perlu dilatih dan dipelajari dengan sungguh sungguh. Sebagian orang menganggap bernapas sebagai masalah rutin yang tidak perlu dipelajari atau dilatih. Bernapas merupakan fitrah manusia yang dilakukan secara otomatis jadi tidak perlu dilatih atau dipelajari. Pada kenyataannya banyak manusia yang melakukan kekeliruan dalam bernapas , sehingga paru parunya tidak berfungsi secara maksimal. Mereka baru menyadari ini ketika tubuh mulai sering didera berbagai penyakit, napas sesak, cepat letih dan lelah. 

Saudara saudara kita dari China dan India sangat peduli dengan masalah pernapasan ini. Mereka melatih pernapasan mereka dengan latihan Yoga, Thai Chi , Chikung dan lain sebagainya. Orang baratpun saat inisudah banyak yang tertarik mempelajari seni pernapasan dari China dan India ini. Ilmu pernapasan yang mereka ajarkan ternyata dapat menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh serta mampu mengatasi berbagai penyakit degeretatif yang banyak menjangkiti masyarakat perkotaan dewasa ini. 

Berbagai cabang olah raga yang ada sebenarnya juga mempunyai tehnik pengolahan napas sendiri. Perhatikan cara bernapas pelari cepat dengan pelari marathon pasti tidak sama. Perenang gaya bebas dengan gaya kupu kupu memiliki tehnik pernapasan yang berbeda. Para pesilat juga memiliki tehnik pernapasan masing masing seperti Karate, Taekwondo, Merpati putih, Perisai Diri dan lain sebagainya. Masing masing cabang olah raga memiliki tehnik pengolahan napas sendiri. Mereka tidak mungkin menguasai cabang olah raga yang diminatinya dengan baik jika tidak menguasai tehnik pengolahan napas yang diajarkan. 

Para penyanyi dan pemain theatre juga mengikuti latihan olah vokal dan olah napas. Demikian pula para Qori pembaca Qur’an. Mereka tidak akan bisa menyanyi atau membaca Qur’an dengan baik jika tidak menguasai tehnik olah napas dengan baik. Menyanyi dan membaca Qur’an membutuhkan napas yang dalam dan panjang. 

Bernapas dengan baik merupakan seni tersendiri yang perlu dilatih dan dipelajari. Berbagai latihan seni pernapasan saat ini tumbuh menjamur dikota kota besar. Beberapa tahun yang lalu latihan seni pernapasan Satria Nusantara pernah booming di Nusantara ini. Kalau kita berjalan ke Senayan pada hari Minggu kita bisa melihat ratusan orang yang mengikuti latihan olah napas seperti Thaici, senam tera, wai tankung dan lain sebagainya. Latihan pernapasan seperti Yoga juga tumbuh menjamur dikota kota besar. 

OLAH NAFAS UNTUK KESEHATAN

Pengolahan napas untuk kesehatan pada dasarnya merupakan seni menarik dan menghembuskan napas dengan tepat dan benar sehingga paru paru bekerja secara optimal mensuplai oxigen keseluruh tubuh dengan sempurna. Cara bernapas dilakukan dengan menarik napas secara dalam hingga paru paru penuh sempurna , selanjutnya menghembuskan udara hingga paru paru kosong sempurna. Antara menarik dan menghembuskan napas ada jedah saat menahan napas . jedah antara menarik dan menghembuskan napas disebut jedah penuh. Jedah ketika menghembuskan dan menarik napas disebut saat jedah kosong.

Menarik dan menghembuskan napas bisa dilakukan secara cepat bisa juga secara lambat. Pada latihan Thaici atau yoga umumnya menarik dan menghembuskan napas dilakukan secara perlahan. Pada latihan silat untuk mendapatkan tenaga adakalanya menarik dan menghembuskan napas dilakukan secara cepat. Menarik dan menghembuskan napas secara perlahan atau cepat dilakukan tergantung kebutuhan latihan. 

Latihan olah napas yang dilakukan secara rutin dapat memperbaiki pola napas yang selama ini keliru. Pernapasan yang dilakukan dengan tepat dan benar akan meningkatkan suplai oxigen kedalam tubuh sehingga menghasilkan sel tubuh yang sehat dan kuat. Disamping itu pernapasan yang benar juga akan memperbaiki metabolisme tubuh , membersihkan tubuh dari berbagai kotoran dan racun yang mengedap dalam tubuh. Efeknya akan langsung terasa. Badan selalu terasa segar dan bugar, jarang disentuh penyakit ringan seperti flu, pilek , masuk angin, pusing pusing dan lain sebagainya. Dalam jangka panjang juga dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit degeneratif seperti darah tinggi, asam urat, kolesterol, diabetes, stroke, penyempitan pembuluh darah, kanker dan tumor. Dewasa ini penyakit degeneratif merupakan penyakit utama yang banyak menyerang penduduk didaerah perkotaan. Penyakit ini sekarang merupakan pembunuh nomor satu didunia. 

OLAH NAFAS DIAM DAN BERGERAK

Olah napas bisa dilakukan sambil bergerak bisa juga dengan diam .Pada Olah napas bergerak menarik , menghembuskan dan menahan napas dilakukan sambil melakukan gerakan tertentu. Olah napas bergerak umum dilakukan pada perguruan silat dan tenaga dalam seperti Karate, taekwondo, Thaichi, Satria Nusantara, Mahatma, Merpati putih dan lain lain. Sebagian besar cabang olah raga seperti sepak bola, lari cepat, maraton, tenis, badminton, futsal, berenang termasuk pada jenis olah napas bergerak . 

Pada olah napas diam menarik , menghembuskan dan menahan napas dilakukan dalam keadaan diam. Bisa dalam posisi duduk bersila, berbaring atau berdiri. Olah napas seperti ini biasa dilakukan pada gerakan pernapasan yoga, dan meditasi . Pada perguruan silat olah napas seperti ini juga dilakukan untuk meditasi dan menghimpun energi bathin.
Olah napas diam sangat membantu dalam meningkatkan konsentrasi menyatukan fikiran dan perasaan fokus pada satu hal. Karena itu olah napas diam banyak digunakan dalam latihan meditasi. 

OLAH NAFAS DALAM KARATE



Cara penafasan untuk Sanchin dan Tenshou berbeda dengan pernafasan dada yang biasanya kita lakukan. Kita bernafas dengan abdomen untuk kata. Pada pernafasan abdomen, diafragma naik dan turun dengan bebas dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga kapasitas vital nafas akan meningkat secara langsung. Saat menghirup nafas, tekanan dalam abdomen bawah akan meningkat dan abdomen akan mengembang membentuk bentuk bundar; kemudian diafraghma akan naik dan otot-otot abdomen akan beristirahat. Secara cepat kita akan merasakan udara yang kita hirup diarahkan langsung ke titik Dan-tian pada abdomen bawah. Pada saat ini, energi internal kita akan disimpan untuk dikeluarkan lagi. Saat membuang nafas, tekanan dalam abdomen bawah akan mengangkat dan abdomen akan berkontraksi; kemudian diafragma akan turun ke bawah dan otot-otot abdomen akan memendek. 

Secara instan tampaknya “aliran udara” yang lain sedang diarahkan ke Dan-tian. Pada saat ini, energi yang tersimpan dapat dikeluarkan. Pemula dapat mengalami kesulitan untuk menguasai teknik pernafasan perut. Pada situsi ini akan lebih mudah bagi mereka untuk melatih pernafasan perut dengan berbaring santai di atas tempat tidur, merelaksasikan tubuh dan mencoba merasakan jalannya pernafasan perut sekali lagi.



Cara bernafas yang benar harus disesuaikan dengan langkah dan ritme gerakan tubuh. Seperti beberapa master pernah mengatakan, “Membuang nafas itu penting, menghirup nafas kurang penting”. Akibat dari ke-penting-an atau ke-kurangpenting-an adalah perasaan alami yang ada pada tubuh kita, dan mereka adalah keluaran dari pernafasan yang diatur oleh pikiran kita. Prinsip dasar aplikasinya adalah: menghirup nafas saat menyimpan energi, menarik tangan ke dalam, membuka lengan dan meninggikan tubuh; membuang nafas saat mengeluarkan energi, mendorong tangan ke depan, menutup lengan dan merendahkan tubuh. Hal inilah yang disebut oleh beberapa master bahwa “bernafas tergantung dengan pola-pola gerakan.”



Dalam praktek Sanchin dan Tenshou, kita harus menarik nafas dengan hidung kita dan membuang nafas dengan mulut; kita juga dapat membuang nafas melalui hidung, namun tidak boleh sekalipun menarik nafas dari mulut. Nafas harus dibuat lebih lama dan lebih dalam dari biasanya. Irama nafas harus lambat, mantap dan lancar untuk mencapai ketenangan dan kelembutan. Tetapi kita jangan sekali-kali menahan nafas kita secara tidak seharusnya dalam proses itu. Lebih lagi, dalam setiap siklus nafas, selalu keluarkan seluruh udara yang ada dalam paru-paru kita dan masukkan udara segar seluruhnya. Setelah berlatih dalam waktu yang lama, kapasitas vital paru-paru kita kan menjadi lebih panjang. Pada tahap ini, gerakan kata yang dipertunjukkan akan menjadi lebih lancar, lembut dan penuh dengan Jin.




KUDA-KUDA DAN GERAKAN



Sanchin Dachi dan kuda-kuda utama yang diterapkan dalam Sanchin dan Tenshou. Semakin kokoh kuda-kuda, semakin mudah bagi karateka untuk menciptakan Jin melalui Yi dan Qi. Saat berdiri dengan kuda-kuda Sanchin Dachi, tubuh lurus, lutut dibengkokkan, beban tubuh direndahkan dan dipusatkan, dan jari kaki mencengkram tanah seakan-akan mengakar di lantai. Tubuh bagian bawah harus menyediakan sokongan yang tepat dan kuat bagi tubuh bagian atas dengan mengkontraksikan otot-otot kaki yang selaras dengan gerakan tubuh bagian atas. Sebagai contoh, saat mempraktekkan Chudan Tsuki, kita harus membayangkan bahwa kita melancarkan pukulan keras ke arah lawan. 

Dengan skenario tersebut dalam pikiran, kuda-kuda akan bereaksi secara alami dengan mengkontraksikan otot-otot kaki dengan tujuan memberikan sokongan terhadap pukulan yang dilancarkan. Derajat kontraksi lebih tinggi pada kaki bagian belakang daripada kaki bagian depan karena sokongan yang disediakan oleh kaki bagian belakang lebih efektif pada keadaa ini. Jangan sekali-kali mengkontraksikan otot terlalu keras, karena akan menyebabkan kuda-kuda menjadi keras dan kaku. Ini adalah cara yang benar untuk menggunakan Yi dalam rangka menciptakan kontraksi otot yang benar dalam menggunakan teknik. 

Pemula dapat melatih kuda-kuda mereka dengan berdiri di hadapan dinding menggunakan kuda-kuda Sanchin Dachi, meletakkan tangan mereka pada dinding dan mendorong dinding dengan lembut. Dengan melakukan ini, mereka seharusnya bisa meraasakan sokongan yang muncul dari kaki mereka dan derajat kontraksi otot yang berbeda antara kaki bagian dengan dan kaki bagian belakang. Selama melakukan latihan ini, tubuh harus dibebankan di tengah, santai, dan tetap dalam garis vertikal dengan tanah; jangan pernah mencoba memiringkan tubuh ke depan untuk mengimbangi kekuatan dorongan.


Saat bergerak dengan Sanchin Dachi, gerakan harus cepat dan stabil, sementara kepala harus dipertahankan bergerak dalam bidang tingkatan (level plane). Dalam pergerakan ke depan, berat tubuh harus dipindahkan secara berangsur ke kaki bagian depan terlebih dahulu. Kemudian, kaki bagian belakang mengikuti dengan bergerak lembut ke depan sepanjang lajur oval sementara kaki ditahan sedekat mungkin dengan tanah. 

Akhirnya, tempatkan seluruh berat tubuh pada pusat (tengah-tengah) kaki. Perubahan penempatan berat tubuh pada gerakan kuda-kuda adalah sesuatu yang disebut oleh beberapa master sebagai “mendiskriminasikan yang penting dengan yang kurang penting”. Kelancaran dan keberlanjutan adalah dua elemen kunci dari gerakan kuda-kuda. Teori gerakan maju ke depan ini juga diterapkan pada gerakan mundur ke belakang dan berbalik.


SIKAP TUBUH DAN TEKNIK BAGIAN ATAS TUBUH

Dalam praktek Sanchin dan Tenshou, kita harus menjaga posisi kepala dalam keadaan lurus dan melemaskan bahu dan siku. Dengan bantuan konsentrasi Yi dan aliran Qi, kita seharusnya dapat menyelaraskan gerakan tubuh kita dengan pernafasan perut secara tepat. Kita harus mengontrol otot lengan dan tangan dan membiarkannya bergerak lembut dan lancar sepanjang alur yang tepat. Jangan pernah memaksakan diri yang tidak semestinya dengan menegangkan otot kita dalam rangka meningkatkan kekuatan tubuh secara berlebihan, karena akan berakibat tubuh menjadi bergetar di luar keinginan. Sebagai tambahan, seluruh gerakan harus dimulai dan diakhiri secara berangsur-angsur, kecepatan gerakan harus seragam dan garis pergerakan harus lancar.



Praktek gerakan tubuh dalam gerak lambat memberikan lebih banyak waktu bagi karateka untuk memperhatikan detail bahkan sekecil apapun; kemudian kuda-kuda akan menjadi lebih kokoh, gerakan akan menjadi lebih stabil dan kepekaan koordinasi akan meningkat. Dipasangkan dengam latihan Yi dan Qi, bahkan serabut otot terkecil pun akan menjadi lebih kuat; dengan begitu Jin akan tercipta secara berangsur-angsur. Setelah latihan secara teratur dalam waktu yang lama, kita dapat menggunakan penggunaan energi vital yang dikembangkan dari Sanchin dan Tenshou untuk menciptakan kekuatan yang lebih kuat dan lebih dalam baik dalam teknik karatedo gerak cepat maupun lambat.


KUNCI LATIHAN

Sanchin dan Tensho mudah untuk dipelajari tetapi sulit dikuasai, tetapi latihan kata ini dengan cara yang benar sangat membantu dalam membangun dasar menyerang dan bertahan dalam karatedo, dan manfaat yang besar dalam kesehatan jasmani penggunanya. Meskipun begitu setelah mempelajari gerakan dasar dan metode pernafasan dari Sanchin dan Tenshou kita harus mempraktekkan kata secara terus menerus dalam rangka mencapai tujuan utama ini. Adalah benar jika dikatakan bahwa: semakin sering kita berlatih, semakin banyak yang kita dapatkan.



Latihan karatedo selalu terdiri atas banyak kumite yang keras dan menegangkan serta latihan kata. Jika bentuk latihan ini diteruskan, ketidakseimbangan pikiran dan perkembangan tubuh tampaknya akan menjadi hasilnya. Contohnya, ketakutan akan berhubungan dengan stress mental berkepanjangan, dan latihan yang keras dapat menyebabkan tegang otot maupun bergetarnya otot yang tentu saja tidak diinginkan. Latihan Sanchin dan Tenshou dapat membantu karateka untuk menyembuhkan ketidakseimbangan ini. Jadi sangat penting untuk mempraktekkan kata setiap hari atau setidaknya dua hari sekali dengan tujuan mencapai kesimbangan perkembangan baik pikiran maupun tubuh dalam karate-do. Untuk setiap kata, karateka harus setidaknya melatihnya tiga sampai lima kali pada setiap jadwal latihan. Dua kali yang pertama untuk pemanasan, sedangkan yang selanjutnya akan membawa kepada latihan pikiran dan tubuh yang sebenarnya. 

Dalam praktek Sanchin Tenshou, penting untuk menkonsentrasikan pikiran kita, menahan diri dari mengalihkan pemikiran, dan mempertahankan sikap mental non agresif, tenang dan rileks. Pemula harus mulai dari mempelajari kuda-kuda dasar, sikap tubuh, dan gerakan kata. Setelah menguasai semua dasar kata ini, mereka harus beralih ke teknik pernafasan dan menyadari arti setiap gerakan dengan benar. Pada tahap latihan ini, mereka harus merelaksasikan tubuh mereka harus menghindari penegangan otot berlebihan. Pada proses belajar, cara berlatih harus dievaluasi dari waktu ke waktu dan setiap kesalahn yang dibuat harus diperbaiki dengan tepat. Melalui proses latihan yang berangsur-angsur, para murid secara berangsur akan membentuk pola-pola tentang bagaimana melakukan gerakan yang benar. Setelah berlatih secara konstan dengan Yi dan Qi, Jin akan berkembang dalam gerakan-gerakan kata.



Seperti beberapa master berkata, “Kekuatan tubuh muncul dari kulit, otot, urat daging dan tulang, sementara Qi mengalir melalui jaringan pembuluh yang menghubungkan organ-organ dalam.” Mempraktekkan Sanchin dan Tenshou membantu karateka untuk memicu aliran aktif Qi; kemudian memacu metabolisme dan melengkapi lagi keadaan tubuh mereka. Namun, karena jaringan pembuluh dalam tubuh pemula masih belum dewasa, saat pertama kali mereka mencoba belajar pernafasan perut dari Sanchin dan Tenshou, tanda-tanda ketidaknyamanan dalam kepala mereka atau bahkan mungkin dapat mengalami tanda-tanda kehilangan tenaga (pingsan). Pada keadaan ini, santailah dan ambil beberapa nafas dengan cara biasa; keadaan alamiah akan dikembalikan lagi.



Kemudian, untuk awalnya pemula dapat menggunakan cara pernafasan biasa dalam latihan Sanchin dan Tenshou. Ketika mereka telah terbiasa dengan gerakan-gerakan dan latihan kata dalam pikiran mereka, kemudian mereka harus dapat mengadopsi pernafasan perut secara berangsur-angsur. Setelah latihan kata secara konstan, jaringan pembuluh dalam tubuh mereka akan menjadi dewasa dan kemudian mereka akan menemukan rasa lebih nyaman berlatih dengan pernafasan perut. Pada tahap latihan ini, karateka akan menemukan bahwa berlatih Sanchin dan Tenshou memberi kepuasan dan menyegarkan.


PEMELIHARAAN KESEHATAN DAN PEMURNIAN SEMANGAT

Dan-tian adalah daerah kecil pada tubuh manusia yang terletak hanya sedikit di bawah pusar. Dan-tian memunculkan dan menyimpan energi vital yang dianggap sebagai akar kehidupan manusia. Beberapa master dari China zaman dulu menggambarkan Dan-tian sebagai penyimpan makanan. (Some old Chinese masters described Dan-tian as the pool for nourishment and nestling). Aksi terkoordinasi antara pikiran, nafas dan gerakan dalam praktek Sanchin dan Tenshou akan mengaktifkan Dan-tian, kemudian merevitalisasi kekuatan tubuh dan kekuatan spiritual, dan memperkuat kemampuan tubuh dalam menyembuhkan penyakit dan mempertahankan kesehatan. 

Nafas yang perlahan dan lembut akan memperkuat sistem pernafasan, meningkatkan fungsi paru-paru dan memacu metabolisme. Lebih lagi, mempraktekkan Sanchin dan Tenshou akan mengaktifkan fungsi modulasi sistem syaraf pusat kita, kemudiaan meningkatkan kemampuan koordinasi kita secara keseluruhan bagi kesehatan mental dan fisik. Terlepas dari manfaat-manfaat ini, gerak naik-turun dari diafragma menhasilkan efek seperti pijatan lembut pada organ dalam abdomen. Karenanya, hal itu akan meningkatkan sirkulasi darah, memacu efisiensi sistem pencernaan dan memaksimalkan fungsi organ. Kesemuanya ini adalah manfaat terhadap kesehatan yang akan didapatkan dengan mempraktekkan Sanchin dan Tenshou.



Terlepas dari manfaat-manfaat ini, praktek Sanchin dan Tenshou juga memurnikan keadaan spiritual tubuh. Ini karena melalui latihan yang terus-menerus dalam gerakan lambat dengan konsentrasi pikiran, karateka akan mampu memunculkan relaksasi dan ketenangan. Ini kemudian membantu karateka untuk menentramkan pikiran mereka, meningkatkan sikap mental mereka, memperkuat status spiritual mereka, meninggikan rasa motivasi terhadap diri sendiri (self-motivation) dan mengembangkan kemampuan mengontrol diri sendiri (ability of self-control).



KESAMAAN DENGAN QI-GONG DARI CHINA

Qi-gong dari China telah berkembang selama ribuan tahun. Qi-Gong dianggap sebagai harta berharga dari cara-cara menjaga kesehatan dalam kedokteran China. Prinsip Qi-gong sangat luas dan dalam. Meskipun ada banyak bentuk dan gaya Qi-gong, esensi umumnya terletak pada koordinasi pikiran, nafas, dan gerakan secara tepat melalui latihan-latihan spesifik. Kenyataannya, Sanchin dan Tenshou adalah kata yang diturunkan dari Qi-gong kuno dari China (baca artikel berikutnya), meskipun begitu masih ada beberapa kesamaan diantara keduanya.



Tujuan latihan Qi-gong dan Sanchin dan Tenshou adalah sama; keduanya menempatkan proporsi yang besar dalam perbaikan mekanisme tubuh dan penenangan keadaan spiritual. Saat berlatih, pemakainya akan memakai pikiran mereka untuk menggerakkan tubuhnya, dan pada saat yang sama mengembangkan ketenangan dan kewaspadaan. Terlebih lagi, kuda-kuda mereka akan menjadi kokoh dan stabil, dan kaki-kaki mereka jelas membagi diri menjadi posisi penting dan kurang penting (substantial and insubstantial). 

Sebagai tambahannya, pernafasan mereka menjadi pelan dan lembut, dan berjalan berdasarkan dengan pola gerakan tubuh sederhana dalam gerak lambat. Bagian tubuh atas mereka akan menjadi alamiah dan fleksibel, dan lebih banyak bergerak dengan Yi daripada bergerak dengan kekuatan tubuh mereka; kemudian membantu mereka untuk menciptakan aliran Qi yang lancar yang kemudian diarahkan langsung ke titik Dan-tian di tubuh mereka, dan mencapai level “Yi yang menciptakan Qi yang sebaliknya akan menguatkan gerakan tubuh”. Inilah inti dari pelatihan Qi-gong seperti juga Sanchin dan Tenshou. Karena Sanchin dan Tenshou diturunkan dari teori yang sama dengan Qi-gong, maka kita percaya bahwa jika kita mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah disebutkan sebelumnya untuk mempraktekkan kedua kata tersebut, pada akhirnya tubuh kita kan menjadi lebih kuat, sikap mental kita akan meningkat dan kesehatan tubuh kita akan terjaga. 



Di edit dan dikutip dari website "dr-agna.livejournal.com" dengan judul artikel"Sanchin dan Tenshou".

No comments:

Post a Comment