"Meditasi
kesadaran," sering direkomen dasikan sebagai sebuah pencegah stres dan rasa
sakit pada penyakit kronis, merupakan suatu latihan yang dirancang untuk
memfokuskan perhatian seseorang, tidak memikirkan dan merasakan apa-apa seperti
biasa yang terjadi, namun berusaha tenang tanpa menilai atau bertindak
berdasarkan pikiran dan perasaan. Tujuannya untuk memperdalam kesadaran
sekarang, menciptakan kemampuan memusatkan perhatian, dan mengultivasi emosi yang
positif seperti belas kasih.
Bernapas adalah hal rutin yang biasa
kita lakukan setiap hari . Napas adalah tanda dan bukti dari kehidupan kita ,
tidak ada kehidupan tanpa bernapas. Manusia bernapas secara otomatis.
Umumnya manusia bernapas dengan tarikan napas pendek-pendek sekitar 16 -20 kali
permenit.
Dalam kondisi biasa manusia hanya
mempergunakan kurang lebih 20-30% dari kapasitas paru parunya untuk bernapas.
Sebagian besar kapasitas paru paru dibiarkan menganggur tidak digunakan. Bagian
paru paru yang tidak digunakan lama kelamaan bisa menjadi rusak dan tidak dapat
berfungsi dengan baik. Agar paru paru tidak cepat menjadi rusak maka diperlukan
latihan untuk merawat bagian yang sering tidak dipakai tersebut dengan olah
raga dan senam pernapasan.
Setiap saat ditubuh kita ada sel
yang mati dan sel yang baru untuk menggantikan sel yang mati tersebut.
Pembentukan sel baru membutuhkan oxigen yang cukup yang diambil dari paru paru.
Sel yang mati dibuang melalui air seni, keringat dan kotoran lainnya. Sel yang
baru tidak akan berfungsi dengan baik jika oxigen yang diperlukan tidak
terpenuhi dengan cukup.
Orang yang tidak terlatih umumnya
bernapas pendek –pendek sekitar 16-20 kali permenit. Mereka hanya menggunakan
sekitar 20-30 % paru parunya untuk bernapas. Sedangkan orang yang terlatih
dengan baik umumnya bernapas panjang sekitar 4-6 kali permenit. Mereka
menggunakan seluruh kapasitas paru parunya secara maksimal, sehingga suplai
oxigen keseluruh tubuhnya dapat dipenuhi dengan baik.
SENI PERNAFASAN
Bernapas merupakan seni tersendiri
yang perlu dilatih dan dipelajari dengan sungguh sungguh. Sebagian orang
menganggap bernapas sebagai masalah rutin yang tidak perlu dipelajari atau
dilatih. Bernapas merupakan fitrah manusia yang dilakukan secara otomatis jadi
tidak perlu dilatih atau dipelajari. Pada kenyataannya banyak manusia yang
melakukan kekeliruan dalam bernapas , sehingga paru parunya tidak berfungsi
secara maksimal. Mereka baru menyadari ini ketika tubuh mulai sering didera
berbagai penyakit, napas sesak, cepat letih dan lelah.
Saudara
saudara kita dari China dan India sangat peduli dengan masalah pernapasan ini.
Mereka melatih pernapasan mereka dengan latihan Yoga, Thai Chi , Chikung dan
lain sebagainya. Orang baratpun saat inisudah banyak yang tertarik mempelajari
seni pernapasan dari China dan India ini. Ilmu pernapasan yang mereka ajarkan
ternyata dapat menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh serta mampu mengatasi
berbagai penyakit degeretatif yang banyak menjangkiti masyarakat perkotaan
dewasa ini.
Berbagai cabang olah raga yang ada
sebenarnya juga mempunyai tehnik pengolahan napas sendiri. Perhatikan cara
bernapas pelari cepat dengan pelari marathon pasti tidak sama. Perenang gaya
bebas dengan gaya kupu kupu memiliki tehnik pernapasan yang berbeda. Para
pesilat juga memiliki tehnik pernapasan masing masing seperti Karate,
Taekwondo, Merpati putih, Perisai Diri dan lain sebagainya. Masing masing
cabang olah raga memiliki tehnik pengolahan napas sendiri. Mereka tidak mungkin
menguasai cabang olah raga yang diminatinya dengan baik jika tidak menguasai
tehnik pengolahan napas yang diajarkan.
Para penyanyi dan pemain theatre
juga mengikuti latihan olah vokal dan olah napas. Demikian pula para Qori
pembaca Qur’an. Mereka tidak akan bisa menyanyi atau membaca Qur’an dengan baik
jika tidak menguasai tehnik olah napas dengan baik. Menyanyi dan membaca Qur’an
membutuhkan napas yang dalam dan panjang.
Bernapas dengan baik merupakan seni
tersendiri yang perlu dilatih dan dipelajari. Berbagai latihan seni pernapasan
saat ini tumbuh menjamur dikota kota besar. Beberapa tahun yang lalu latihan
seni pernapasan Satria Nusantara pernah booming di Nusantara ini. Kalau kita
berjalan ke Senayan pada hari Minggu kita bisa melihat ratusan orang yang
mengikuti latihan olah napas seperti Thaici, senam tera, wai tankung dan lain
sebagainya. Latihan pernapasan seperti Yoga juga tumbuh menjamur dikota kota
besar.
OLAH NAFAS UNTUK KESEHATAN
Pengolahan
napas untuk kesehatan pada dasarnya merupakan seni menarik dan menghembuskan
napas dengan tepat dan benar sehingga paru paru bekerja secara optimal
mensuplai oxigen keseluruh tubuh dengan sempurna. Cara bernapas dilakukan
dengan menarik napas secara dalam hingga paru paru penuh sempurna , selanjutnya
menghembuskan udara hingga paru paru kosong sempurna. Antara menarik dan
menghembuskan napas ada jedah saat menahan napas . jedah antara menarik dan menghembuskan
napas disebut jedah penuh. Jedah ketika menghembuskan dan menarik
napas disebut saat jedah kosong.
Menarik dan menghembuskan napas bisa
dilakukan secara cepat bisa juga secara lambat. Pada latihan Thaici atau yoga
umumnya menarik dan menghembuskan napas dilakukan secara perlahan. Pada latihan
silat untuk mendapatkan tenaga adakalanya menarik dan menghembuskan napas
dilakukan secara cepat. Menarik dan menghembuskan napas secara perlahan atau
cepat dilakukan tergantung kebutuhan latihan.
Latihan olah napas yang dilakukan
secara rutin dapat memperbaiki pola napas yang selama ini keliru. Pernapasan
yang dilakukan dengan tepat dan benar akan meningkatkan suplai oxigen kedalam
tubuh sehingga menghasilkan sel tubuh yang sehat dan kuat. Disamping itu pernapasan
yang benar juga akan memperbaiki metabolisme tubuh , membersihkan tubuh dari
berbagai kotoran dan racun yang mengedap dalam tubuh. Efeknya akan langsung
terasa. Badan selalu terasa segar dan bugar, jarang disentuh penyakit ringan
seperti flu, pilek , masuk angin, pusing pusing dan lain sebagainya. Dalam
jangka panjang juga dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit degeneratif
seperti darah tinggi, asam urat, kolesterol, diabetes, stroke, penyempitan
pembuluh darah, kanker dan tumor. Dewasa ini penyakit degeneratif merupakan
penyakit utama yang banyak menyerang penduduk didaerah perkotaan. Penyakit ini
sekarang merupakan pembunuh nomor satu didunia.
OLAH NAFAS DIAM DAN BERGERAK
Olah napas bisa dilakukan sambil
bergerak bisa juga dengan diam .Pada Olah napas bergerak menarik ,
menghembuskan dan menahan napas dilakukan sambil melakukan gerakan tertentu.
Olah napas bergerak umum dilakukan pada perguruan silat dan tenaga dalam
seperti Karate, taekwondo, Thaichi, Satria Nusantara, Mahatma, Merpati putih
dan lain lain. Sebagian besar cabang olah raga seperti sepak bola, lari cepat,
maraton, tenis, badminton, futsal, berenang termasuk pada jenis olah napas
bergerak .
Pada olah napas diam menarik ,
menghembuskan dan menahan napas dilakukan dalam keadaan diam. Bisa dalam posisi
duduk bersila, berbaring atau berdiri. Olah napas seperti ini biasa dilakukan
pada gerakan pernapasan yoga, dan meditasi . Pada perguruan silat olah napas
seperti ini juga dilakukan untuk meditasi dan menghimpun energi bathin.
Olah napas diam sangat membantu
dalam meningkatkan konsentrasi menyatukan fikiran dan perasaan fokus pada satu
hal. Karena itu olah napas diam banyak digunakan dalam latihan meditasi.
OLAH NAFAS DALAM KARATE
Cara penafasan untuk Sanchin dan
Tenshou berbeda dengan pernafasan dada yang biasanya kita
lakukan. Kita bernafas dengan abdomen untuk kata.
Pada pernafasan abdomen, diafragma naik dan turun dengan bebas
dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga kapasitas vital nafas akan meningkat
secara langsung. Saat menghirup nafas, tekanan dalam abdomen bawah akan
meningkat dan abdomen akan mengembang membentuk bentuk bundar; kemudian
diafraghma akan naik dan otot-otot abdomen akan beristirahat. Secara cepat kita
akan merasakan udara yang kita hirup diarahkan langsung ke titik Dan-tian pada
abdomen bawah. Pada saat ini, energi internal kita akan disimpan untuk
dikeluarkan lagi. Saat membuang nafas, tekanan dalam abdomen bawah akan
mengangkat dan abdomen akan berkontraksi; kemudian diafragma akan turun ke
bawah dan otot-otot abdomen akan memendek.
Secara instan tampaknya “aliran
udara” yang lain sedang diarahkan ke Dan-tian. Pada saat ini, energi yang
tersimpan dapat dikeluarkan. Pemula dapat mengalami kesulitan untuk menguasai teknik
pernafasan perut. Pada situsi ini akan lebih mudah bagi mereka untuk
melatih pernafasan perut dengan berbaring santai di atas tempat
tidur, merelaksasikan tubuh dan mencoba merasakan jalannya pernafasan
perut sekali lagi.
Cara bernafas yang benar harus disesuaikan dengan langkah dan
ritme gerakan tubuh. Seperti beberapa master pernah mengatakan, “Membuang nafas
itu penting, menghirup nafas kurang penting”. Akibat dari ke-penting-an atau
ke-kurangpenting-an adalah perasaan alami yang ada pada tubuh kita, dan mereka
adalah keluaran dari pernafasan yang diatur oleh pikiran kita.
Prinsip dasar aplikasinya adalah: menghirup nafas saat menyimpan energi,
menarik tangan ke dalam, membuka lengan dan meninggikan tubuh; membuang nafas
saat mengeluarkan energi, mendorong tangan ke depan, menutup lengan dan
merendahkan tubuh. Hal inilah yang disebut oleh beberapa master bahwa “bernafas
tergantung dengan pola-pola gerakan.”
Dalam praktek Sanchin dan Tenshou, kita harus menarik nafas
dengan hidung kita dan membuang nafas dengan mulut; kita juga dapat membuang
nafas melalui hidung, namun tidak boleh sekalipun menarik nafas dari mulut.
Nafas harus dibuat lebih lama dan lebih dalam dari biasanya. Irama nafas harus
lambat, mantap dan lancar untuk mencapai ketenangan dan kelembutan. Tetapi kita
jangan sekali-kali menahan nafas kita secara tidak seharusnya dalam proses itu.
Lebih lagi, dalam setiap siklus nafas, selalu keluarkan seluruh udara yang ada
dalam paru-paru kita dan masukkan udara segar seluruhnya. Setelah berlatih
dalam waktu yang lama, kapasitas vital paru-paru kita kan menjadi lebih
panjang. Pada tahap ini, gerakan kata yang dipertunjukkan akan
menjadi lebih lancar, lembut dan penuh dengan Jin.
KUDA-KUDA DAN GERAKAN
Sanchin Dachi dan kuda-kuda utama yang diterapkan dalam
Sanchin dan Tenshou. Semakin kokoh kuda-kuda,
semakin mudah bagi karateka untuk menciptakan Jin melalui Yi dan Qi. Saat
berdiri dengan kuda-kuda Sanchin Dachi, tubuh lurus, lutut dibengkokkan, beban
tubuh direndahkan dan dipusatkan, dan jari kaki mencengkram tanah seakan-akan
mengakar di lantai. Tubuh bagian bawah harus menyediakan sokongan yang tepat
dan kuat bagi tubuh bagian atas dengan mengkontraksikan otot-otot kaki yang
selaras dengan gerakan tubuh bagian atas. Sebagai contoh, saat mempraktekkan Chudan
Tsuki, kita harus membayangkan bahwa kita melancarkan pukulan keras ke arah
lawan.
Dengan skenario tersebut dalam pikiran, kuda-kuda akan bereaksi secara alami dengan mengkontraksikan otot-otot kaki dengan tujuan memberikan sokongan terhadap pukulan yang dilancarkan. Derajat kontraksi lebih tinggi pada kaki bagian belakang daripada kaki bagian depan karena sokongan yang disediakan oleh kaki bagian belakang lebih efektif pada keadaa ini. Jangan sekali-kali mengkontraksikan otot terlalu keras, karena akan menyebabkan kuda-kuda menjadi keras dan kaku. Ini adalah cara yang benar untuk menggunakan Yi dalam rangka menciptakan kontraksi otot yang benar dalam menggunakan teknik.
Pemula dapat melatih kuda-kuda mereka dengan berdiri di hadapan dinding menggunakan kuda-kuda Sanchin Dachi, meletakkan tangan mereka pada dinding dan mendorong dinding dengan lembut. Dengan melakukan ini, mereka seharusnya bisa meraasakan sokongan yang muncul dari kaki mereka dan derajat kontraksi otot yang berbeda antara kaki bagian dengan dan kaki bagian belakang. Selama melakukan latihan ini, tubuh harus dibebankan di tengah, santai, dan tetap dalam garis vertikal dengan tanah; jangan pernah mencoba memiringkan tubuh ke depan untuk mengimbangi kekuatan dorongan.
Dengan skenario tersebut dalam pikiran, kuda-kuda akan bereaksi secara alami dengan mengkontraksikan otot-otot kaki dengan tujuan memberikan sokongan terhadap pukulan yang dilancarkan. Derajat kontraksi lebih tinggi pada kaki bagian belakang daripada kaki bagian depan karena sokongan yang disediakan oleh kaki bagian belakang lebih efektif pada keadaa ini. Jangan sekali-kali mengkontraksikan otot terlalu keras, karena akan menyebabkan kuda-kuda menjadi keras dan kaku. Ini adalah cara yang benar untuk menggunakan Yi dalam rangka menciptakan kontraksi otot yang benar dalam menggunakan teknik.
Pemula dapat melatih kuda-kuda mereka dengan berdiri di hadapan dinding menggunakan kuda-kuda Sanchin Dachi, meletakkan tangan mereka pada dinding dan mendorong dinding dengan lembut. Dengan melakukan ini, mereka seharusnya bisa meraasakan sokongan yang muncul dari kaki mereka dan derajat kontraksi otot yang berbeda antara kaki bagian dengan dan kaki bagian belakang. Selama melakukan latihan ini, tubuh harus dibebankan di tengah, santai, dan tetap dalam garis vertikal dengan tanah; jangan pernah mencoba memiringkan tubuh ke depan untuk mengimbangi kekuatan dorongan.
Saat bergerak dengan Sanchin Dachi, gerakan harus cepat dan
stabil, sementara kepala harus dipertahankan bergerak dalam bidang tingkatan
(level plane). Dalam pergerakan ke depan, berat tubuh harus dipindahkan secara
berangsur ke kaki bagian depan terlebih dahulu. Kemudian, kaki bagian belakang
mengikuti dengan bergerak lembut ke depan sepanjang lajur oval sementara kaki
ditahan sedekat mungkin dengan tanah.
Akhirnya, tempatkan seluruh berat tubuh pada pusat (tengah-tengah) kaki. Perubahan penempatan berat tubuh pada gerakan kuda-kuda adalah sesuatu yang disebut oleh beberapa master sebagai “mendiskriminasikan yang penting dengan yang kurang penting”. Kelancaran dan keberlanjutan adalah dua elemen kunci dari gerakan kuda-kuda. Teori gerakan maju ke depan ini juga diterapkan pada gerakan mundur ke belakang dan berbalik.
Akhirnya, tempatkan seluruh berat tubuh pada pusat (tengah-tengah) kaki. Perubahan penempatan berat tubuh pada gerakan kuda-kuda adalah sesuatu yang disebut oleh beberapa master sebagai “mendiskriminasikan yang penting dengan yang kurang penting”. Kelancaran dan keberlanjutan adalah dua elemen kunci dari gerakan kuda-kuda. Teori gerakan maju ke depan ini juga diterapkan pada gerakan mundur ke belakang dan berbalik.
SIKAP TUBUH DAN TEKNIK BAGIAN ATAS
TUBUH
Dalam praktek Sanchin
dan Tenshou, kita harus menjaga posisi kepala dalam keadaan lurus dan
melemaskan bahu dan siku. Dengan bantuan konsentrasi Yi dan aliran Qi, kita
seharusnya dapat menyelaraskan gerakan tubuh kita dengan pernafasan
perut secara tepat. Kita harus mengontrol otot lengan dan tangan dan
membiarkannya bergerak lembut dan lancar sepanjang alur yang tepat. Jangan
pernah memaksakan diri yang tidak semestinya dengan menegangkan otot kita dalam
rangka meningkatkan kekuatan tubuh secara berlebihan, karena akan berakibat
tubuh menjadi bergetar di luar keinginan. Sebagai tambahan, seluruh gerakan
harus dimulai dan diakhiri secara berangsur-angsur, kecepatan gerakan harus
seragam dan garis pergerakan harus lancar.
Praktek gerakan tubuh dalam gerak lambat memberikan
lebih banyak waktu bagi karateka untuk memperhatikan detail bahkan sekecil
apapun; kemudian kuda-kuda akan menjadi lebih kokoh, gerakan akan menjadi lebih
stabil dan kepekaan koordinasi akan meningkat. Dipasangkan dengam latihan Yi
dan Qi, bahkan serabut otot terkecil pun akan menjadi lebih kuat; dengan begitu
Jin akan tercipta secara berangsur-angsur. Setelah latihan secara teratur dalam
waktu yang lama, kita dapat menggunakan penggunaan energi vital yang
dikembangkan dari Sanchin dan Tenshou untuk menciptakan kekuatan yang
lebih kuat dan lebih dalam baik dalam teknik karatedo gerak cepat maupun
lambat.
KUNCI LATIHAN
Sanchin dan Tensho mudah untuk dipelajari
tetapi sulit dikuasai, tetapi latihan kata ini dengan cara yang benar
sangat membantu dalam membangun dasar menyerang dan bertahan dalam karatedo,
dan manfaat yang besar dalam kesehatan jasmani penggunanya. Meskipun begitu
setelah mempelajari gerakan dasar dan metode pernafasan dari Sanchin
dan Tenshou kita harus mempraktekkan kata secara terus menerus dalam rangka
mencapai tujuan utama ini. Adalah benar jika dikatakan bahwa: semakin sering
kita berlatih, semakin banyak yang kita dapatkan.
Latihan karatedo selalu terdiri atas banyak kumite yang keras
dan menegangkan serta latihan kata. Jika bentuk latihan
ini diteruskan, ketidakseimbangan pikiran dan perkembangan tubuh tampaknya akan
menjadi hasilnya. Contohnya, ketakutan akan berhubungan dengan stress mental
berkepanjangan, dan latihan yang keras dapat menyebabkan tegang
otot maupun bergetarnya otot yang tentu saja tidak diinginkan. Latihan
Sanchin dan Tenshou dapat membantu karateka untuk menyembuhkan
ketidakseimbangan ini. Jadi sangat penting untuk mempraktekkan kata
setiap hari atau setidaknya dua hari sekali dengan tujuan mencapai kesimbangan
perkembangan baik pikiran maupun tubuh dalam karate-do. Untuk setiap kata,
karateka harus setidaknya melatihnya tiga sampai lima kali pada setiap jadwal
latihan. Dua kali yang pertama untuk pemanasan, sedangkan yang selanjutnya akan
membawa kepada latihan pikiran dan tubuh yang sebenarnya.
Dalam praktek Sanchin Tenshou, penting untuk
menkonsentrasikan pikiran kita, menahan diri dari mengalihkan pemikiran, dan mempertahankan
sikap mental non agresif, tenang dan rileks. Pemula harus mulai dari
mempelajari kuda-kuda dasar, sikap tubuh, dan
gerakan kata. Setelah menguasai semua dasar kata ini, mereka harus beralih ke teknik
pernafasan dan menyadari arti setiap gerakan dengan benar. Pada tahap
latihan ini, mereka harus merelaksasikan tubuh mereka harus menghindari
penegangan otot berlebihan. Pada proses belajar, cara berlatih harus dievaluasi
dari waktu ke waktu dan setiap kesalahn yang dibuat harus diperbaiki dengan tepat.
Melalui proses latihan yang berangsur-angsur, para murid secara berangsur akan
membentuk pola-pola tentang bagaimana melakukan gerakan yang benar. Setelah
berlatih secara konstan dengan Yi dan Qi, Jin akan berkembang dalam
gerakan-gerakan kata.
Seperti beberapa master berkata, “Kekuatan tubuh muncul dari
kulit, otot, urat daging dan tulang, sementara Qi mengalir melalui jaringan
pembuluh yang menghubungkan organ-organ dalam.” Mempraktekkan Sanchin dan
Tenshou membantu karateka untuk memicu aliran aktif Qi; kemudian memacu
metabolisme dan melengkapi lagi keadaan tubuh mereka. Namun, karena jaringan
pembuluh dalam tubuh pemula masih belum dewasa, saat pertama kali mereka
mencoba belajar pernafasan perut dari Sanchin dan Tenshou, tanda-tanda
ketidaknyamanan dalam kepala mereka atau bahkan mungkin dapat mengalami
tanda-tanda kehilangan tenaga (pingsan). Pada keadaan ini, santailah dan ambil
beberapa nafas dengan cara biasa; keadaan alamiah akan dikembalikan lagi.
Kemudian, untuk awalnya pemula dapat menggunakan cara
pernafasan biasa dalam latihan Sanchin dan Tenshou. Ketika mereka telah
terbiasa dengan gerakan-gerakan dan latihan kata dalam pikiran mereka, kemudian
mereka harus dapat mengadopsi pernafasan perut secara berangsur-angsur. Setelah
latihan kata secara konstan, jaringan pembuluh dalam tubuh mereka akan menjadi
dewasa dan kemudian mereka akan menemukan rasa lebih nyaman berlatih dengan
pernafasan perut. Pada tahap latihan ini, karateka akan menemukan bahwa
berlatih Sanchin dan Tenshou memberi kepuasan dan menyegarkan.
PEMELIHARAAN KESEHATAN DAN PEMURNIAN SEMANGAT
Dan-tian adalah daerah
kecil pada tubuh manusia yang terletak hanya sedikit di bawah pusar. Dan-tian
memunculkan dan menyimpan energi vital yang dianggap sebagai akar kehidupan
manusia. Beberapa master dari China zaman dulu menggambarkan Dan-tian sebagai
penyimpan makanan. (Some old Chinese masters described Dan-tian as the pool for
nourishment and nestling). Aksi terkoordinasi antara pikiran, nafas dan gerakan
dalam praktek Sanchin dan Tenshou akan mengaktifkan Dan-tian, kemudian
merevitalisasi kekuatan tubuh dan kekuatan spiritual, dan memperkuat kemampuan
tubuh dalam menyembuhkan penyakit dan mempertahankan kesehatan.
Nafas yang perlahan dan lembut akan memperkuat sistem pernafasan, meningkatkan fungsi paru-paru dan memacu metabolisme. Lebih lagi, mempraktekkan Sanchin dan Tenshou akan mengaktifkan fungsi modulasi sistem syaraf pusat kita, kemudiaan meningkatkan kemampuan koordinasi kita secara keseluruhan bagi kesehatan mental dan fisik. Terlepas dari manfaat-manfaat ini, gerak naik-turun dari diafragma menhasilkan efek seperti pijatan lembut pada organ dalam abdomen. Karenanya, hal itu akan meningkatkan sirkulasi darah, memacu efisiensi sistem pencernaan dan memaksimalkan fungsi organ. Kesemuanya ini adalah manfaat terhadap kesehatan yang akan didapatkan dengan mempraktekkan Sanchin dan Tenshou.
Nafas yang perlahan dan lembut akan memperkuat sistem pernafasan, meningkatkan fungsi paru-paru dan memacu metabolisme. Lebih lagi, mempraktekkan Sanchin dan Tenshou akan mengaktifkan fungsi modulasi sistem syaraf pusat kita, kemudiaan meningkatkan kemampuan koordinasi kita secara keseluruhan bagi kesehatan mental dan fisik. Terlepas dari manfaat-manfaat ini, gerak naik-turun dari diafragma menhasilkan efek seperti pijatan lembut pada organ dalam abdomen. Karenanya, hal itu akan meningkatkan sirkulasi darah, memacu efisiensi sistem pencernaan dan memaksimalkan fungsi organ. Kesemuanya ini adalah manfaat terhadap kesehatan yang akan didapatkan dengan mempraktekkan Sanchin dan Tenshou.
Terlepas dari manfaat-manfaat ini, praktek Sanchin dan
Tenshou juga memurnikan keadaan spiritual tubuh. Ini karena melalui latihan
yang terus-menerus dalam gerakan lambat dengan konsentrasi pikiran, karateka
akan mampu memunculkan relaksasi dan ketenangan. Ini kemudian membantu karateka
untuk menentramkan pikiran mereka, meningkatkan sikap mental mereka, memperkuat
status spiritual mereka, meninggikan rasa motivasi terhadap diri sendiri
(self-motivation) dan mengembangkan kemampuan mengontrol diri sendiri (ability
of self-control).
KESAMAAN DENGAN QI-GONG DARI CHINA
Qi-gong dari China
telah berkembang selama ribuan tahun. Qi-Gong dianggap sebagai harta berharga
dari cara-cara menjaga kesehatan dalam kedokteran China. Prinsip Qi-gong sangat
luas dan dalam. Meskipun ada banyak bentuk dan gaya Qi-gong, esensi umumnya
terletak pada koordinasi pikiran, nafas, dan gerakan secara tepat melalui
latihan-latihan spesifik. Kenyataannya, Sanchin dan Tenshou adalah kata yang
diturunkan dari Qi-gong kuno dari China (baca artikel berikutnya), meskipun
begitu masih ada beberapa kesamaan diantara keduanya.
Tujuan latihan Qi-gong dan Sanchin dan Tenshou adalah sama;
keduanya menempatkan proporsi yang besar dalam perbaikan mekanisme tubuh dan
penenangan keadaan spiritual. Saat berlatih, pemakainya akan memakai pikiran
mereka untuk menggerakkan tubuhnya, dan pada saat yang sama mengembangkan
ketenangan dan kewaspadaan. Terlebih lagi, kuda-kuda mereka akan menjadi kokoh
dan stabil, dan kaki-kaki mereka jelas membagi diri menjadi posisi penting dan
kurang penting (substantial and insubstantial).
Sebagai tambahannya, pernafasan mereka menjadi pelan dan lembut, dan berjalan berdasarkan dengan pola gerakan tubuh sederhana dalam gerak lambat. Bagian tubuh atas mereka akan menjadi alamiah dan fleksibel, dan lebih banyak bergerak dengan Yi daripada bergerak dengan kekuatan tubuh mereka; kemudian membantu mereka untuk menciptakan aliran Qi yang lancar yang kemudian diarahkan langsung ke titik Dan-tian di tubuh mereka, dan mencapai level “Yi yang menciptakan Qi yang sebaliknya akan menguatkan gerakan tubuh”. Inilah inti dari pelatihan Qi-gong seperti juga Sanchin dan Tenshou. Karena Sanchin dan Tenshou diturunkan dari teori yang sama dengan Qi-gong, maka kita percaya bahwa jika kita mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah disebutkan sebelumnya untuk mempraktekkan kedua kata tersebut, pada akhirnya tubuh kita kan menjadi lebih kuat, sikap mental kita akan meningkat dan kesehatan tubuh kita akan terjaga.
Sebagai tambahannya, pernafasan mereka menjadi pelan dan lembut, dan berjalan berdasarkan dengan pola gerakan tubuh sederhana dalam gerak lambat. Bagian tubuh atas mereka akan menjadi alamiah dan fleksibel, dan lebih banyak bergerak dengan Yi daripada bergerak dengan kekuatan tubuh mereka; kemudian membantu mereka untuk menciptakan aliran Qi yang lancar yang kemudian diarahkan langsung ke titik Dan-tian di tubuh mereka, dan mencapai level “Yi yang menciptakan Qi yang sebaliknya akan menguatkan gerakan tubuh”. Inilah inti dari pelatihan Qi-gong seperti juga Sanchin dan Tenshou. Karena Sanchin dan Tenshou diturunkan dari teori yang sama dengan Qi-gong, maka kita percaya bahwa jika kita mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah disebutkan sebelumnya untuk mempraktekkan kedua kata tersebut, pada akhirnya tubuh kita kan menjadi lebih kuat, sikap mental kita akan meningkat dan kesehatan tubuh kita akan terjaga.
Di edit dan dikutip dari website
"dr-agna.livejournal.com" dengan judul artikel"Sanchin dan
Tenshou".
No comments:
Post a Comment