Seperti
sebuah tindakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, fokus, kontrol. Tapi
aspek fisik ini hanya bagian dari praktek dan ini hanya kendaraan, bukan
perjalanan itu sendiri. Benar karate didasarkan pada Bushido. Dalam karate yang
benar, tubuh, pikiran dan jiwa secara keseluruhan harus dikembangkan secara
bersamaan. Melalui kihon, kumite dan kata kita belajar untuk mengendalikan
gerakan. Tapi yang lebih penting, kita belajar untuk menyerahkan kontrol juga.
Kita dapat melakukan teknik tanpa berpikir tentang mereka, dan tetap fokus
tanpa harus berkonsentrasi pada satu hal. Pada dasarnya, tubuh mengingatkan
bagaimana untuk bergerak dan pikiran mengingatkan bagaimana menjadi diam.
Ini kesatuan yang harmonis dimana pikiran dan
tubuh sangat kuat ber sinergi. Hasil karate sejati adalah alami, bertindak
mudah, dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, kerendahan hati, keterbukaan
dan perdamaian hanya mungkin melalui persatuan sempurna pikiran dan tubuh. Ini
adalah ajaran inti dari Zen, dasar Bushido, dari karate.
Bapak Karate Modern Gichin
Funakoshi dalam bukunya The Twenty
Guiding Principles of Karate: The Spiritual Legacy of the Master menegaskan 20 prinsip
dasar filosophy dalam karate yakni :
Karate diawali dengan pemberian hormat dan
diakhiri dengan pemberian hormat
Artinya
: Jika ingin dihormati orang lain maka
harus menghormati orang lain terlebih dulu. Kepatuhan dan penghormatan adalah
hal yang harus dilakukan setiap orang terhadap orang lain. Sikap hormat
terhadap lawan merupakan hal
yang sangat penting
dalam tiap peragaan karate-do. Seorang karate-ka harus mampu
menjalankan etika sopan
santun selama latihan
maupun pertandingan dimanapun, kapanpun ia berada dan kepada
siapapun.
Tak ada serangan pertama pada karate.
Artinya : Karate merupakan seni
bertahan yang damai,
tidak akan menyerang terlebih dulu sebelum diserang. Doktrin “perangilah
dirimu sendiri sebelum memerangi orang
lain” berpengaruh pada teknik dasar dalam beladiri ini, sehingga awal gerakan
teknik dasar selalu dimulai dengan
teknik tangkisan terlebih
dahulu, baru kemudian disesuaikan
menurut kebutuhan yang
akan dilatihkan pada saat itu.
Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan.
Artinya
: Kekuatan digunakan sebagai pilihan
terakhir dimana kemanusiaan dan keadilan
tidak dapat mengatasi,
tetapi apabila kepalan dipergunakan tanpa
pertimbangan, maka yang
melakukan akan kehilangan harga
diri di hadapan yang lain. Jadi, pakailah cara-cara yang lebih
baik dan lebih bijak
untuk mengatasi kebenaran
dan keadilan. Kalimat tersebut dikutip dari ucapan Gichin Funakoshi.
Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol
orang lain.
Artinya
: Sebelum mengontrol dan membenahi kesalahan orang lain, karateka wajib mengontrol dan mengendalikan diri lebih dahulu,
koreksi diri sebelum koreksi orang lain. Dalam setiap peragaan teknik gerakan karate, jangan hanya mencela gerakan
orang lain, lihat gerakan sendiri dulu, sudah benar dan sesuai dengan teknik
yang ada atau masih perlu koreksi. Kuasai diri dan kendalikan emosi serta jaga
sikap terhadap yang lain sebagai wujud pengamalan Sumpah Karate “sanggup
menguasai diri”.
Semangat yang utama, teknik kemudian.
Artinya
: Dalam setiap berlatih maupun bertanding karate,
harus dilakukan dengan semangat yang benar. Nafsu untuk mengalahkan lawan atau memenangkan
pertandingan terkadang memberi
hasil sebaliknya. Selama
berlatih, karate ka harus memfokuskan pada teknik-teknik gerakan dan
jangan membiarkan pikiran atau matanya berkeliaran. Tunjukkan rasa
hormat dan penghargaan
yang tulus terhadap pelatih dan
teman latihan. Jangan berlatih
tanpa semangat dan kesungguhan.
Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu.
Artinya
: Sebelum latihan dimulai, karate-ka harus mempunyai pikiran
positif dan siap menghadapi apapun yang akan terjadi pada saat latihan.
Pikiran harus bersih
dari prasangka buruk
dan pamrih. Hanya dengan
jiwa yang bebas
dan kesadaran yang
baik untuk dapat memahami sesuatu
dengan benar. Karate-ka
harus rendah hati, bersikap lembut,
punya keyakinan, kekuatan,
keberanian, dan percaya diri.
Kecelakaan timbul lantara kecerobohan.
Artinya : Seorang karate-ka
harus selalu siap
dan waspada dalam menghadapi rintangan
dan tantangan yang
menghadang di depannya, kapanpun
dan dimanapun. Kecelakaan
atau cedera seringkali disebabkan
oleh kelalaian dan kecerobohan yang dibuat sendiri atau
dalam kondisi tidak
siap menerima serangan
dan perlawanan dari orang lain.
Janganlah berpikir bahwa latihan karate cuma bisa
di dojo.
Artinya
: Latihan karate tidak hanya di dojo
saja, tetapi juga dapat dilakukan
dan diperagakan kapanpun
dan dimanapun kita
berada. Ajaran karate
dapat diterapkan melalui sikap, tingkah laku, dan perbuatan kita sehari-hari,
dimulai dari memperlakukan
dan menghormati orang lain
di lingkungan keluarga
sendiri, tetangga/masyarakat
sampai setiap gerak langkah badan kita.
Mempelajari karate memerlukan waktu seumur hidup
dan tak punya batasan.
Artinya
: Latihan karate yang meliputi ;
teknik gerakan dasar (kihon), jurus (kata) maupun teknik
pertarungan (kumite) memerlukan waktu dan proses yang
panjang sehingga dapat
menunjukkan kemampuan bertahan seseorang. Walaupun untuk mempelajari
teknik gerakan cukup dalam waktu singkat, tapi penguasaan dan penyempurnaan
membutuhkan latihan seumur hidup. Latihan-latihan harus dilakukan secara teratur
dan dengan penuh
konsentrasi dan sepenuh kemampuan.
Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan
menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi).
Artinya : Semakin
tekun kita mempelajari ilmu-ilmu karate,
maka semakin banyak kita menemukan ketidaktahuan, kekurangan serta rahasia yang
tersembunyi di dalamnya. Ilmu karate
dapat diterapkan tidak hanya dalam latihan di dojo saja tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
dan akan bermanfaat untuk kesehatan dan kesempurnaan pribadi seseorang, baik
jiwa maupun raga.
Karate seperti air yang mendidih. Jika kamu tak
memanaskannya secara teratur, ia akan menjadi dingin.
Artinya
: Latihan terus-menerus pada setiap
bagian tubuh sangat penting. Latihan berat saja tidak cukup untuk merubah
bagian tubuh menjadi senjata. Suatu teknik yang sudah dikuasai bagus, kuat,
mantap dan ampuh dari seorang karate-ka
akan mudah dan cepat hilang/sirna apabila tidak dilatih secara teratur dan
terus-menerus. Latihan yang teratur, terus-menerus dan berkelanjutan merupakan
cara yang baik untuk mengasah dan
mengembangakan senjata yang kita miliki.
Janganlah kamu berpikir kamu harus menang, tapi
berpikirlah bahwa kamu tidak boleh kalah.
Artinya : Terlalu
menekankan kemenangan dalam setiap pertandingan justru akan menghasilkan hal
sebaliknya dan akan merubah teknik yang sudah
ada, bahkan cenderung
menjadi buas (uncontrol) dan melupakan sikap hormat pada lawan.
Apabila itu terjadi berarti kita sudah kalah. Menentukan siapa
yang menang/kalah bukan merupakan tujuan akhir/paling tinggi
dari belajar seni beladiri karate melainkan terletak pada
kesempurnaan pribadi seseorang
Kemenangan tergantung pada keahlianmu membedakan
titik-titik yang mudah diserang dan yang tidak.
Artinya : Dalam
beladiri karate, teknik dikendalikan
sesuai dengan keinginan karate-ka, diarahkan
pada sasaran yang
tepat, secara spontan, jarak yang benar dan waktu (timing) yang tepat, dilancarkan dengan
kekuatan maksimal (terkontrol) dan kesadaran penuh (zanchin) agar tidak mencederai lawan dan dianggap tidak terhormat.
Cari sasaran yang mudah dijangkau
dan diserang serta
tidak membahayakan keselamatan
lawan atau diri sendiri sehingga mudah dikendalikan .
Pertarungan didasari oleh bagaimana kamu bergerak
secara hati-hati dan tidak (bergerak menurut lawanmu).
Artinya
: Dalam suatu pertarungan karateka harus
benar-benar cermat dan berhati-hati bergerak, melontarkan
dan menerima serangan. Lakukan serangan
setiap ada kesempatan,
selalu siap untuk menerima segala
perlawanan. Pertimbangkan setiap langkah/gerakan yang dilakukan, jangan
sampai terkecoh dengan tipuan lawan. Sekali salah bergerak lawan mudah
menyerang dan mengalahkan kita.
Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang.
Artinya
:Karate merupakan seni beladiri
tangan kosong tanpa senjata, tangan dan
kaki dilatih sedemikian
rupa sehingga dapat
menyerupai senjata. Dengan latihan keras, teratur, terus menerus, sistematis dan terprogram akan dapat
merubah bagian tubuh menjadi senjata yang
efektif dan berbahaya
untuk membunuh. Jadi
gunakanlah secara benar dan berhati-hati.
Jika kamu meninggalkan rumah, berpikirlah bahwa
kamu memiliki banyak lawan yang menanti. Tingkah lakumulah yang mengundang
masalah bagi mereka.
Artinya
: Kapanpun dan dimanapun berada,
hendaknya selalu menjaga sikapdan tingkah laku kita. Sikap dan tingkah laku
yang kurang baik akan menjadi boomerang
bagi diri dan
mengundang masalah dengan yang
lain. Bersikaplah wajar, hormati keberadaan orang di sekitar kita.
Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri,
posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli.
Artinya
: Untuk menjadi karate-ka yang ahli dan tangguh, perlu berlatih teknik-teknik dasar
karate yang benar dahulu, tahap demi tahap. Mulailah berlatih dari teknik yang
paling dasar, yaitu kuda-kuda yang baik dan proporsional, karena kuda-kuda
merupakan pondasi bagi teknik di atasnya. Perbaiki postur dan posisi tubuh
dalam setiap melakukan gerakan, bersikaplah wajar, alami (shizen-tai). Karate-ka pemula
akan merasa sulit
dan kaku melakukannya,
latih dan rasakan setiap gerakan
yang sudah dibenarkan pelatih/yang lebih ahli.
Berlatih kata adalah satu hal, terlibat dalam
pertarungan sungguhan adalah hal lain.
Artinya
: Kata atau jurus, merupakan suatu
bentuk latihan resmi teknik dasar: tangkisan,
pukulan, sentakan, atau hentakan dan tendangan, yang dirangkai sedemikian
rupa didalam suatu
kesatuan bentuk yang bulat dan sesuai dengan cara berpikir
yang masuk akal (logis). Di dalam pertarungan, orang berhadapan dan menampilkan
teknik- teknik yang merupakan penerapan dari dasar pokok yang terdapat
dalam jurus dengan
mengerahkan tenaga sekuat
mungkin, terkendali (terkontrol), serta pada sasaran, jarak dan waktu
yang tepat.
Jangan lupa secara tepat memperagakan kelebihan
dan kekurangan dari kekuatan, peregangan dan kontraksi dari tubuh, serta cepat
lambatnya teknik.
Artinya :
Saat melakukan rangkaian
gerakan karate, baik kata
maupun kumite, karate-ka harus menggunakan kekuatan dengan memperhatikan, dan
mengatur
peregangan/kontraksi otot tubuh. Dengan
mengendorkan dan mengkontraksikan otot
tubuh secara penuh dan serasi
pada waktu yang tepat akan menghasilkan teknik yang sempurna. Kekuatan akan
meningkat dengan bertambahnya kecepatan. Kecepatan dan tenaga akan bertambah
sesuai dalil aksi dan reaksi.
Penampilan karate-ka yang ahli
tidak hanya tampak bertenaga tetapi juga sangat berirama
dan indah. Meresapi irama gerakan dengan tepat merupakan cara terbaik mencapai
kemajuan yang optimal.
Selalu berpikir dan berusahalah menemukan cara
untuk hidup dengan aturan-aturan di atas setiap hari
Artinya : Karate-ka sejati akan
menerapkan aturan-aturan dan
sumpah karate yang diucapkan sebagai jalan hidup sehari-hari yang benar.
Akan tetapi untuk urusan prinsip dalam kehidupan spiritual tentunya tidak
diterima dan ditelan bulat-bulat begitu saja. Namun banyak yang perlu
dicontoh dan dipelajari
ajaran kepahlawanan warisan leluhur bangsa Indonesia.
No comments:
Post a Comment